Kamis, 28 Agustus 2008

Luxor (Mesir)

Tidak aneh lagi jika Luxor disebut sebagai objek wisata paling menarik di Mesir, karena sejak Dinasti terakhir Yunani dan Romawi telah ditujukan untuk tempat wisata. Luxor dilengkapi fasilitas akomodasi memadai. Bisnis ini telah siap melayani para palancong dari berbagai negara yang ingin mengunjungi wilayah di lembah sungai Nil.

Di kawasan Luxor terdapat tiga jalan utama yaitu Syaria al-Mahatta, Syaria al-Karnak, dan Corniched di sebelah Nil. Syariah al-Mahatta terletak di depan stasiun KA yang memanjang dari Nil sampai taman di kuil Luxor. Syariah al-karnak atau Maabad al-karnak ,yang berarti Jalan Kuil karnak, membentang sepanjang Nil mulai dari Kuil Luxor hingga Karnak. Demikian pula Syariah al-Karnak atau disebut Syariah al-Markaz yang memotong jalan Syariah al-Mahatta. Jika menuju selatan atau Syariah al-Lokanda akan mengelilingi kuil. Di sepanjang jalan raya ini dapat ditemukan plang warna-warni restoran dan kafe seperti pasar murah tempat suvenir khas Mesir dijual. Tidak jauh dari sana adalah wilayah Alabaster sebagai pusat bank-bank negara Barat. Selain itu pemandangan unik penduduk lokal yang memasak dengan mempergunakan pot tanah liat dapat ditemukan di sana.

Jumlah penduduk Luxor saat ini mencapai 150.000 jiwa dan dikembangkan dengan otoritas otonomi yang berbeda dari kota-kota lain di Mesir. Para turis mengira bangunan-bangunan yang ada di Luxor merupakan bangunan lama, seperti Bank Nasional (dekat Istana Musim Dingin), spa di selatan kantor polisi hingga stasiun KA dibangun dengan gaya ala kunstruksi kerajaan Fir’aun. Pada kenyataannya, semua bangunan tersebut merupakan bangunan baru setelah era nasionalisasi dan diperkuat dengan penemuan makam Tutankhamun oleh Howard Carter. Secara keseluruhan kota ini memenuhi semua kebutuhan pariwisata, yaitu hotel, bar, klub malam, serta restoran

Ada sebuah bank lokal di salah satu tempat pemberhentian pertama di Kuil Luxor yang dibangun oleh Amenofis III. Jika mengarah selatan Sharia al-Karnak mencapai kuil lalu dihubungkan ke Kuil Karnak melalui jalan bebatuan yang disebut Dromos. Jalanan ini dibangun oleh Nectanebo I, dengan diletakkannya Sphinx pada sisi jalan. Di depan Kuil Luxor, Dromos benar-benar dipelihara. Di jalan masuk ada sebuah kapel Romawi yang terbuat dari batu bata tempat pemujaan dewa Serapis. Dibangun pada masa kekuasaan Hadrianus. Ada sebuah jalan setapak mengarah ke sungai Nil kemudian menuju kompleks kuil.

Setelah mengunjungi Luxor, kembali menyusuri Sharia al-Karnak menuju utara melewati Karnak yang menurun. Di dekat kantor polisi dekat makam ada mesjid El-Mekashkesh yang tak lain adalah mesjid tertua di kota itu dan juga tempat wisata utama. Di sana terdapat makam salah satu ulama yang konon merupakan rahib muallaf. Di daerah sana juga ada gereja dan sekolah khusus laki-laki dan perempuan. Di luar kawasan tersebut dibangun gereja Basil Koptik

Dari kantor polisi menuju Korniche terdapat Hotel Istana Mina yang berhadapan dengan Musium Mumi, tempat semua hal mengenai mumi dapat diketahui di sana. Jika menuju ke utara akan sampai di Karnak.

Sebelum mencapai Karnak terdapat Musium Luxor yang perlu dikunjungi untuk menambah pengetahuan. Di dalam musium kecil ini terdapat banyak peninggalan dari tempat-tempat di sekitarnya dan menjanjikan banyak sekali pengetahuan baru seputar monumen-monumen yang akan dikunjungi berikutnya.

Dari sana kembali ke Sharia al-Karnak menuju utara sampai Karnak, menyeberangi sebuah jembatan barulah sampai di daerah penggalian Dromos yang melewati sebuah desa. Setelah itu diteruskan menuju Kuil Mut, tempat Dromos lainnya berada sampai di di gerbang Pylon ke-10. Perjalanan berakhir di makam dua orang ulama, Sidi Ahmed dan Sidi Ali. Dari sana perjalanan dilanjutkan ke Departemen Purbakala menuju pintu masuk Kuil Karnak. Jalan ini dibangun sepanjang kanal yang menghubungkan Nil dengan Kuil. Ketika melewatinya ada sebuah dermaga masa Romawi dan setelah melewatinya ada jalan beraspal dua jalur menuju bank sungai. Pembatas jalan merupakan dinding batu yang dibangun pada masa pemerintahan Taharqa. Setelah melewati jalanan tersebut terdapat Kapel Achoris tempat penyambutan kapal Amun saat ada perayaan.



0 komentar:

Posting Komentar