Jumat, 19 September 2008

SIRKUIT INTERNASIONAL LOSAIL

Sirkuit Internasional Losail terletak di pinggir kota Doha – Qatar yang dibangun kurang dari setahun oleh 1000 pekerja. Sirkuit yang menghabiskan dana sebesar 58 juta Dolar ini diresmikan pada tahun 2004 bertepatan dengan perhelatan Grand Prix Qatar. Dua tahun kemudian sirkuit ini dipergunakan sebagai tempat perhelatan Grand Prix Master Qatar.

Sirkuit sepanjang 5,4 KM dengan lintasan lurus 1.068 M dikelilingi ru
mput sintesis untuk mencegah masuknya pasir ke dalam lintasan.

Tahun 2007, Losail mulai dilengkapi sistem penerangan dari Musco Lighting untuk mendukung perhelatan di malam hari dan berhasil mengukir sejarah pada ajang MotoGP Qatar 2008. Sirkuit ini diklaim sebagai sebuah arena olahraga dengan sistem penerangan tercanggih di dunia.

INFORMASI SIRKUIT
1. Data Lintasan
* Panjang: 5.380 KM
* Lebar: 12 M
* Lintasan Lurus: 1.068 M

* Jmlh. tikungan: 16
* Tikungan kanan: 10
* Tikungan kiri: 6

2. Informasi Umum
* 40 buah pit berukuran 15x6 M, full A/C dan fasilitas moderen
* 82 unit kantor tim berukuran 6x6 M, full A/C dan fasilits moderen
* 2 VIP area, masing-masing seluas 900 M persegi
* 200 kursi di ruang pers
* 30 kursi di ruang fotografer yang dilengkapi 1 panel ke 5 monitor TV
* Ruang Locker
* 23 kamera CCTV di sepanjang lintasan
* Medical center
* Restoran

SEJARAH BALAPAN
1. MotoGP Qatar 2007
* Pemenang: Casey Stoner (Ducati), kec. rata-rata = 164,975 km/jam
* Pole position: V. Rossi (Yamaha), waktu = 1:55:002 menit, kec. rata-rata = 168,414 km/jam
* Lap tercepat: C. Stoner (Ducati), waktu = 1:56:528 menit, kec. rata-rata = 166,208 km/jam

2. MotoGP Qatar 2006
* Pemenang: V. Rossi (Yamaha), kec. rata-rata = 163, 742 km/jam
* Pole position: Casey Stoner (Honda), waktu = 1:55:683 menit
* Lap tercepat: V. Rossi (Yamaha), waktu = 1:57:305 menit, kec. rata-rata 165,108 km/jam

3. MotoGP Qatar2005
* Pemenang: V. Rossi (Yamaha), kec. rata-rata = 163,020 km/jam
* Pole position: L. Caporossi (Ducati), waktu = 1:56:917 menit
* Lap tercepat: N. Hayden (Honda), waktu = 1:57:903 menit, kec. rata-rata = 164,270 km/jam

4. MotoGP Qatar2004
* Pemenang: S. Gibernau (Honda), kec. rata-rata = 161, 293 km/jam
* Pole position: C. Checa (Yamaha), waktu = 1:58:988 menit

sumber :
www.circuitlosail.com
www.wikipedia.org/wiki/Losail_International_Circuit

editor: Nisrina Lubis



Read more...

Kamis, 28 Agustus 2008

Luxor (Mesir)

Tidak aneh lagi jika Luxor disebut sebagai objek wisata paling menarik di Mesir, karena sejak Dinasti terakhir Yunani dan Romawi telah ditujukan untuk tempat wisata. Luxor dilengkapi fasilitas akomodasi memadai. Bisnis ini telah siap melayani para palancong dari berbagai negara yang ingin mengunjungi wilayah di lembah sungai Nil.

Di kawasan Luxor terdapat tiga jalan utama yaitu Syaria al-Mahatta, Syaria al-Karnak, dan Corniched di sebelah Nil. Syariah al-Mahatta terletak di depan stasiun KA yang memanjang dari Nil sampai taman di kuil Luxor. Syariah al-karnak atau Maabad al-karnak ,yang berarti Jalan Kuil karnak, membentang sepanjang Nil mulai dari Kuil Luxor hingga Karnak. Demikian pula Syariah al-Karnak atau disebut Syariah al-Markaz yang memotong jalan Syariah al-Mahatta. Jika menuju selatan atau Syariah al-Lokanda akan mengelilingi kuil. Di sepanjang jalan raya ini dapat ditemukan plang warna-warni restoran dan kafe seperti pasar murah tempat suvenir khas Mesir dijual. Tidak jauh dari sana adalah wilayah Alabaster sebagai pusat bank-bank negara Barat. Selain itu pemandangan unik penduduk lokal yang memasak dengan mempergunakan pot tanah liat dapat ditemukan di sana.

Jumlah penduduk Luxor saat ini mencapai 150.000 jiwa dan dikembangkan dengan otoritas otonomi yang berbeda dari kota-kota lain di Mesir. Para turis mengira bangunan-bangunan yang ada di Luxor merupakan bangunan lama, seperti Bank Nasional (dekat Istana Musim Dingin), spa di selatan kantor polisi hingga stasiun KA dibangun dengan gaya ala kunstruksi kerajaan Fir’aun. Pada kenyataannya, semua bangunan tersebut merupakan bangunan baru setelah era nasionalisasi dan diperkuat dengan penemuan makam Tutankhamun oleh Howard Carter. Secara keseluruhan kota ini memenuhi semua kebutuhan pariwisata, yaitu hotel, bar, klub malam, serta restoran

Ada sebuah bank lokal di salah satu tempat pemberhentian pertama di Kuil Luxor yang dibangun oleh Amenofis III. Jika mengarah selatan Sharia al-Karnak mencapai kuil lalu dihubungkan ke Kuil Karnak melalui jalan bebatuan yang disebut Dromos. Jalanan ini dibangun oleh Nectanebo I, dengan diletakkannya Sphinx pada sisi jalan. Di depan Kuil Luxor, Dromos benar-benar dipelihara. Di jalan masuk ada sebuah kapel Romawi yang terbuat dari batu bata tempat pemujaan dewa Serapis. Dibangun pada masa kekuasaan Hadrianus. Ada sebuah jalan setapak mengarah ke sungai Nil kemudian menuju kompleks kuil.

Setelah mengunjungi Luxor, kembali menyusuri Sharia al-Karnak menuju utara melewati Karnak yang menurun. Di dekat kantor polisi dekat makam ada mesjid El-Mekashkesh yang tak lain adalah mesjid tertua di kota itu dan juga tempat wisata utama. Di sana terdapat makam salah satu ulama yang konon merupakan rahib muallaf. Di daerah sana juga ada gereja dan sekolah khusus laki-laki dan perempuan. Di luar kawasan tersebut dibangun gereja Basil Koptik

Dari kantor polisi menuju Korniche terdapat Hotel Istana Mina yang berhadapan dengan Musium Mumi, tempat semua hal mengenai mumi dapat diketahui di sana. Jika menuju ke utara akan sampai di Karnak.

Sebelum mencapai Karnak terdapat Musium Luxor yang perlu dikunjungi untuk menambah pengetahuan. Di dalam musium kecil ini terdapat banyak peninggalan dari tempat-tempat di sekitarnya dan menjanjikan banyak sekali pengetahuan baru seputar monumen-monumen yang akan dikunjungi berikutnya.

Dari sana kembali ke Sharia al-Karnak menuju utara sampai Karnak, menyeberangi sebuah jembatan barulah sampai di daerah penggalian Dromos yang melewati sebuah desa. Setelah itu diteruskan menuju Kuil Mut, tempat Dromos lainnya berada sampai di di gerbang Pylon ke-10. Perjalanan berakhir di makam dua orang ulama, Sidi Ahmed dan Sidi Ali. Dari sana perjalanan dilanjutkan ke Departemen Purbakala menuju pintu masuk Kuil Karnak. Jalan ini dibangun sepanjang kanal yang menghubungkan Nil dengan Kuil. Ketika melewatinya ada sebuah dermaga masa Romawi dan setelah melewatinya ada jalan beraspal dua jalur menuju bank sungai. Pembatas jalan merupakan dinding batu yang dibangun pada masa pemerintahan Taharqa. Setelah melewati jalanan tersebut terdapat Kapel Achoris tempat penyambutan kapal Amun saat ada perayaan.



Read more...

Kastil Salahudin (Latakia)

Kastil Salahudin terletak di pesisir pegunungan sekitar 37 KM dari Latakia. Kastil ini dianggal sebagai salah satu kastil paling megah dan romantis di Abad Pertengahan.


Terletak di puncak gunung yang terjal dan strategis bagi pemerintahan Punis di masa lalu yang memerintah sejak tahun 1000 SM hingga direbut oleh Alexander Agung pada tahun 833 SM. Sejak saat itu tidak banyak diketahui bagaimana nasib kastil ini hingga pada masa kembalinya Bizantium pada abad ke-10 M di bawah pemerintaha Kaisar John Zimisces. Bizantium berhasil merebutnya dari pemerintahan dinasti Hamdan Aleppo kemudian membangun struktur pertahanan. Kastil ini kemudian jatuh ke tangan pasukan Salib sekitar abad ke-12. Pada tahun 1119, kastil Salahudin jatuh ke tangan Robert dari Saone yang diberi wewenang oleh Roger, Pangeran Antiokh. Pembangunan kastil memberi banyak keuntungan. Pada tahun 1188 Salahuddin berhasil merebut kastil tersebut dan sejak saat itu terus berada di bawah kekuasaan Islam, dari Salahuddin, Baibar, hingga Qalawun.


Salah satu bagian paling menarik dari benteng ini adalah parit sedalam 28 meter yang menembus bukit batu dibangun pada masa Bizantium (kemungkinan diselesaikan oleh Tentara Salib.) Parit sepanjang 156 M ke arah timur ini memiliki lebar antara 14-20 M dan memiliki tiang pancang tunggal untuk menyangga jembatan penyeberangan. Menjelang matahari tenggelam, tiang pancang ini terlihat sangat indah.

Jalan masuk kastil ini melewati pintu di sebelah selatan benteng. Di sisi kanan pintu masuk terdapat menara yang dahulu dipergunakan sebagai benteng pertahanan Tentara Salib, juga beberapa menara lain tidak jauh dari sana. Ada sebuah waduk dan beberapa tempat untuk melihat parit raksasa. Tembok ini memiliki ketebalan 5 M dan mengelilingi area seluas 24 meter persegi. Lebih jauh ke utara, Anda bisa menyaksikan sebuah gerbang tempat jembatan penyebrangan. Di bagian tengah terdapat benteng Bizantium, waduk-waduk, tempat minum teh Tentara Salib, dan sebuah gereja Tentara Salib yang berdampingan dengan dua kapel Bizantium.

Pada masa kekuasaan Sultan Qalawun ditambahkan sebuah mesjid istana, kamar mandi, halaman dan Iwan yang dibangun. Restorasi pun dilakukan.



Read more...

Sidon (Libanon)

Saida (Sidon) yang berjarak 45 km selatan kota Beirut merupakan salah satu kota terkenal dalam sejarah kuno. Inilah kota di Libanon yang paling misterius karena adanya tragedi penjarahan. Pada abad ke-19, para pemburu harta karun dan arkeolog amatir memboyong benda-benda bersejarah dan sebagian dapat dilihat di musium-musium di luar negeri.


Sidon telah dihuni sejak tahun 4000 SM bahkan mungkin jauh sebelumnya pada masa Neolitikum (6000-4000 SM). Ini salah satu kota terpenting dan tertua milik bangsa Punishia. Dari sinilah pelabuhan-pelabuhan pusat perdagangan Mediterania dibangun. Homer mengagumi kemampuan para perajin kota membuat barang pecah-belah dan benda-benda celupan ungu. Kolonialisasi berlangsung juga di Tyre yang kemudian berkembang menjadi kota besar. Sidon dan Tyre berlomba-lomba berubah menjadi kota metropolis. Kerajinan kaca menjadi usaha vital dan juga diperluas menjadi skala besar. Usaha celupan juga tidak kalah berpengaruh. Cangkang kerang Murex dihancurkan untuk diambil lapisan kulitnya kemudian diolah sebagai perhiasan kerajaan.
Pada tahun 1855 M, sarkofagus Raja Eshmun'azar II ditemukan. Dalam sebuah prasasti berbahasa Punis yang terdapat di penutupnya tertulis “Raja Sidon” kemungkinan ia berkuasa pada 5 SM. Ibunya adalah seorang pendeta Astar, "Dewi Sidon.". Dikatakan juga bahwa Dewa Eshmun dan Ba’al Sidon “Dewa Sidon” disebut sebagai Dewa Tertinggi Sidon. Astar dinamakan Astar-Shem-Ba’al atau ‘Astar Sang Dewa’ ditemukan dalam teks Ugaritik.
Sebelum Kristen, Sidon pernah dikuasai oleh Assiria, Babilonia, Mesir, Yunani, dan terakhir Romawi. Herod Agung mengunjungi Sidon, sementara Yesus dan Santo Paul dikatakan pernah mengunjungi tempat ini. Kemudian Sidon dikuasai oleh bangsa Arab lalu Usmaniyah Turki.
Seperti kota-kota Punisia yang lain, Sidon juga menderita akibat penjajahan. Pada akhir masa kejayaan Persia 351 SM, Sidon direbut Artaxerxes III sebelum jatuh ke tangan Alexander Agung tahun 333 SM bersamaan dengan lahirnya era Helenisme. Di bawah kekuasaan Alexander, Sidon menikmati kebebasan yang lebih baik dan dapat menggelar kompetisi olehraga yang diikuti banyak atlet di wilayah tersebut. Di Necropolis, ditemukan banyak peninggalan bersejarah, seperti sarkofagus Alexander, makam Lycian, dan Sarkofagus Perempuan Menangis yang kini dipamerkan di Museum Arkeologi di Istambul.

Objek Wisata di Sidon

Kastil Laut
Kastil Laut dibangun oleh Tentara Salib pada tahun 1228 M di atas sebuah pulau kecil yang terhubungkan sebuah tanggul dengan daratan utama. Dari puncak kastil terhampar pemandangan indah pelabuhan dan daerah kota tua.
Kini kastil itu dilengkapi dua menara yang terhubung dengan dinding. Di dalam dinding terluar digunakan sebuah tiang Roma sebagai penyangga seperti yang banyak terdapat pada bangunan-bangunan khas Romawi. Menara barat lebih terjaga dari yang satunya. Ornamen yang terdapat dalam benteng menunjukkan sisa keindahan yang masih menawan. Setelah Acre ditaklukkan Mamluk, seluruh kastil laut dihancurkan demi mencegah tentara salib mendarat di kawasan pantai.

Musium Sabun
Musium ini menyimpan cerita tentang sejarah pembuatan hingga perkembangan sabun. Para pengunjung dapat melihat bagaimana sabun minyak zaitun dibuat secara tradisional. Mereka juga dapat mempelajari kebiasaan tradisional "khammam" (mandi). Pada salah satu ruang dipamerkan berbagai macam artefak yang berhasil digali, termasuk pipa tanah liat yang dibuat pada abad ke-17 sampai ke-19. Bangunan musium dahulu merupakan pabrik sabun yang dibangun pada abad ke-17. Di dalamnya terdapat peninggalan abad ke-13 dan direstorasi oleh Yayasan Audi dan dibuka kembali pada November 2000.

Khan el-Franj
Khan el-Franj bermakna Caravan Pendatang. Dibangun pada masa kekuasaan Emir Fakhreddine di abad ke-17 untuk tempat menginap para pedagang dan penyimpanan barang. Bangunan ini khas bangunan Khan dengan halaman persegi panjang dan air mancur dikelilingi serambi tertutup.

Istana Debbane
Istana Debbane merupakan tempat bersejarah yang dibangun tahun 1721 M. Dibuka untuk pengunjung yang ingin melihat arsitektur era Arab-Usmaniah abad ke-18. Tempat ini akan dijadikan sebagai Musium Sejarah Sidon.

Souks Lama
Pasar berkubah yang terletak di antara Kastil Laut dan Kastil St. Louis.

Kastil St. Louis/Qalaat al-Muizz
Kastil ini dibangun oleh tentara Salib pada abad ke-13 di atas reruntuhan benteng yang dibangun dinasti Fatimiyah, khalifah Al-Muizz. Terletak di selatan Souk Lama di dekat Bukit Murex

Kuil Eshmun
Kuil Dewa Penyembuh, Eshmun, dibangun pada abad ke-7 SM. Terletak di utara Sidon dekat Sungai Awali.
Read more...

Sabtu, 23 Agustus 2008

Hagia Sophia

Gereja Kebijaksanaan Suci, atau Hagia Sophia (Άγια Σοφία) dalam bahasa Yunani, Sancta Sophia dalam bahasa Latin atau Ayasofya dalam bahasa Turki, adalah sebuah bekas gereja dan sekarang museum, di Istanbul. Bangunan ini telah berdiri melewati berbagai momen sejarah dan senantiasa mengalami perubahan, baik bentuk maupun fungsinya.

Masa Kekaisaran Bizantium
Sampai tahun 1453, Hagia Sophia ialah gereja katedral (basilika) Bizantium yang dibangun oleh Konstantius, putra Konstantin yang Agung. Gereja ini sering jatuh bangun dihantam gempa, meski bangunannya dibuat berbentuk kubah. Pada 7 Mei 558, di masa Kaisar Justinianus, kubah setelah timur runtuh terkena gempa. Pada 26 Oktober 986, pada masa pemerintahan Kaisar Basil II (958-1025, kembali terkena gempa. Renovasi besar-besaran dilakukan agar tak terkena gempa di awal abad ke-14. Keistimewaan bangunan ini terletak pada bentuk kubahnya yang besar dan tinggi. Ukuran tenghnya 30 m. Tinggi dan fundamennya 54 m. Interiornya dihiasi mosaik dan fresko, tiang-tiangnya terbuat dari pualam warna-warni, dan dindingnya dihiasi ukiran.

Masa Turki Utsmani
Saat Konstantinopel ditaklukkan Sultan Mehmed II pada hari Selasa 27 Mei 1453 dan memasuki kota itu, Mehmed II turun dari kudanya dan bersujud syukur kepada Allah, lalu pergi ke Gereja Hagia Sophia dan memerintahkan mengubahnya menjadi masjid yang dikenal dengan Aya Sofia. Jum'atnya langsung diubah menjadi masjid untuk sholat Jum'at. Berbagai modifikasi terhadap bangunan segera dilakukan agar sesuai dengan corak dan gaya bangunan mesjid. Pada masa Mehmed II (1444-1446 dan 1451-1481) dibuat menara di selatan. Selim II (1566-1574) membangun 2 menara dan mengubah bagian bangunan bercirikan gereja. Termasuk mengganti tanda salib yang terpampang pada puncak kubah dengan hiasan bulan sabit. Lantas selama hampir 500 tahun Hagia Sophia berfungsi sebagai mesjid. Patung, salib, dan lukisannya sudah dicopot atau ditutupi cat.

Masa Modern
Pada tahun 1937, Mustafa Kemal Atatürk mengubah status Hagia Sophia menjadi museum. Mulailah proyek "Pembongkaran Hagia Sophia". Beberapa bagian dinding dan langit-langit dikerok dari cat-cat kaligrafi hingga ditemukan kembali lukisan-lukisan sakral Kristen.
Sejak saat itu, Masjid Aya Sofya dijadikan salah satu objek wisata terkenal oleh pemerintah Turki di Istambul. Nilai sejarahnya tertutupi gaya arsitektur Bizantium yang indah mempesona.


Read more...

Qubah Sakhrah

Kubah Shakhrah atau Dome of The Rock adalah salah satu bangunan suci umat Islam yang berada di tengah komplek Al-Haram asy-Syarif yang terletak di sebelah timur di dalam Kota Lama Yerusalem (Beitul Maqdis). Kubah Shakhrah (qubbatush-shakhrah, kubah batu) yang berkubah keemasan berada di tengah-tengah komplek Al-Haram asy-Syarif.Sedangkan Masjid Al-Aqsa yang berkubah biru berada pada sisi tenggara Al-Haram asy-Syarif menghadap arah kiblat (kota Mekkah).

Khalifah Abdul Malik bin Marwan membangun Kubah Sakhrah pada tahun 66 H/685 M dan selesai tahun 72 H/691 M.

Bangunan Kubah Sakhrah terdiri dari tiga tingkatan; tingkatan pertama dan kedua 35,3 meter. Adapun tinggi bangunan keseluruhan termasuk kubah bagian atas adalah 39,3 m. Keadaan ruang di dalamnya terdiri tiga koridor yang sejajar melingkari batu (sakhrah). Koridor bagian dalam merupakan lantai thawaf yang langsung mengelilingi batu seperti tempat thawaf di Masjidil Haram. Di dalamnya dipenuhi ukiran-ukiran model Bizantium. Di dalamnya terdapat mihrab-mihrab besar jumlahnya 13 buah dan masing-masing mihrab terdiri dari 104 mihrab kecil.

Untuk memasukinya yang terletak di atas bukit ada empat pintu gerbang besar yang masing-masing dilengkapi atap. Bangunan ini sepenuhnya dikerjakan dua orang arsitek Muslim yaitu Raja' bin Hayat dari Bitsan dan Yazid bin Salam dari Yerusalem. Keduanya dari Palestina.

Sakhrah artinya batu, berada di tengah-tengah di dalam Kubah Sakhrah yang menaunginya. Sakhrah berukuran 56 x 42 kaki. Di bawah sakhrah terdapat gua segi empat yang luasnya 4,5 m x 4,5 m dan tingginya 1,5 m. Pada atap gua terdapat lubang seluas 1 m. Dengan adanya gua di bawah sakhrah (batu) maka hampir semua bagian batu dapat dilihat dengan jelas. Batu tersebut disebut sakhrah mukadassah (batu suci). Di batu tersebut Nabi Muhammad melakukan mi'raj dan sebagai saksi peristiwa tersebut maka dibangunlah Kubah Sakhrah di atasnya.

Menurut literatur Islam, nilai kesucian sakhrah sama dengan Hajar Aswad (batu hitam). Kedua batu berasal dari surga dengan perbedaan waktu turunnya selama 40 tahun lebih dulu Hajar Aswad.

Hajar aswad adalah sebuah batu yang menempel pada salah satu sudut Ka'bah. Hajar aswad biasanya dicium para jamaah haji pada ibadah Haji, tetapi ini bukan suatu kewajiban.

Kedua situs suci tersebut telah ada sejak sebelum Nabi Adam. Ka'bah sebagai tempat thawaf sejenis makhluk menyerupai malaikat. Ka'bah merupakan tempat thawaf mereka sebelum periode manusia di dunia, sedang Beitul Makmur sebagai tempat thawaf mereka di langit.
Read more...

Ski Dubai

Ski Dubai merupakan arena ski indoor pertama di Timur Tengah yang menawarkan latar salju mengagumkan bagi para peski, snowboarding, serta tobogganing, atau orang yang sekedar ingin bermain-main dengan salju.

Inilah tempat yang bisa digunakan oleh semua orang;tua atau muda, para pemula ataupun yang sudah mahir. Ski Dubai adalah wahana ski bertema pegunungan salju yang mengajak Anda untuk menikmati salju yang sesungguhnya di Dubai. Ski Dubai memiliki 5 track dengan tingkat kesulitan beragam. Track yang terpanjang berukuran 400 meter dengan tingkat kecuraman mencapai 60 meter.Para peski dan snowboarder dengan kemampuan seperti apapun (pemula maupun mahir) akan bisa menikmati arena ini. selain itu, mereka juga bisa menjajal kemampuan mereka di zona Freestyle. Dengan luas area sekitar 3000 meter persegi tempat ini merupakan arena ski indor terluas di dunia. Anda tidak perlu khawatir jika tidak membawa perlengkapan ski karena pengelola telah menyediakan peralatan ski dengan harga sewa tertentu bagi para pengunjung. Dan setelahnya Anda bisa melepas lelah di St Moritz Cafe yang terletak di pintu masuk ski Dubai serta Avalanche Café. Jika ini adalah pengalaman pertama Anda berski, jangan kuatir ada instruktur yang akan memandu Anda belajar berski ria.

Jam Buka:

Minggu - Rabu
10.00 - 23.00 (waktu Dubai)
Tiket terakhir dijual pada pukul 21.30 (waktu Dubai)

Kamis - Sabtu
10.00 - 24.00 (waktu Dubai)

Tiket terakhir dijual pada 22.30 (waktu Dubai)

Tarif (AED)

Taman Salju
Dewasa 70
Anak-anak 70

Ski Slope (2 Jam)
Dewasa 150
Anak-anak 130


Sewa Ski Slope Sepanjang Hari
Dewasa 270
Anak-ana 220

Booking online
Read more...

Syarm al-Syekh

Keindahan matahari, laut, dan pasir. Kemewahan hotel bintang lima, olahraga air, belanja, dan hiburan. Semua itu adalah Sharm el-Sheikh, salah satu resort di Sinai, Mesir Utara,yang paling mudah dijangkau, indah, dan mewah. Kawasan ini dikelilingi perkampungan orang-orang nomad (badui), tenda-tenda berwarna-warni, gunung, dan lautan.Terdapat juga hotel-hotel kecil dengan desain modern serta hotel-hotel besar yang masuk dalam jaringan hotel internasional, masih ditambah dengan pusat informasi turis, kasino, diskotik, klab malam, lapangan golf, dan fasilitas kesehatan.

Di tempat ini Para wisatawan bisa menghibur diri sepuasnya dengan menyelam, selancar angin atau olahraga air lainnya, mengendarai kuda dan unta Arab, atau bersafari di gurun pasir. Pantai Na'ama adalah salah satu pusat aktivitas turisme di Sharm al-Sheikh. Pantai ini berlokasi tepat di sebelah utara Sharm al-Sheikh, di kawasan ini juga telah dibangun sebuah resort tersendiri. Di dekatnya lagi terdapat Pantai Shark yang juga dilengkapi dengan resort serta fasilitas untuk melakukan olahraga menyelam. Ada sebuah pelabuhan kecil bernama Sharm el-Moiya yang memiliki akomodasi untuk perahu dan Klab Yacht.

Sharm el-Sheikh juga dilengkapi dengan pusat perbelanjaan yang menyediakan barang-barang import dan lokal, termasuk permata, barang-barang kulit, pakaian, dan buku. Di antara Sharm el-Sheikh dan Ras Nusrani terdapat situs-situs penyelaman yang terbentang kira-kira sepuluh mil. Menurut para penyelam, situs-situs ini adalah tempat penyelaman yang kudu dikunjungi oleh para maniak diving. Meski sempat menjadi sasaran pengeboman, namun kini kawasan wisata tersebut sudah relatif aman.



Read more...