Kamis, 28 Agustus 2008

Kastil Salahudin (Latakia)

Kastil Salahudin terletak di pesisir pegunungan sekitar 37 KM dari Latakia. Kastil ini dianggal sebagai salah satu kastil paling megah dan romantis di Abad Pertengahan.


Terletak di puncak gunung yang terjal dan strategis bagi pemerintahan Punis di masa lalu yang memerintah sejak tahun 1000 SM hingga direbut oleh Alexander Agung pada tahun 833 SM. Sejak saat itu tidak banyak diketahui bagaimana nasib kastil ini hingga pada masa kembalinya Bizantium pada abad ke-10 M di bawah pemerintaha Kaisar John Zimisces. Bizantium berhasil merebutnya dari pemerintahan dinasti Hamdan Aleppo kemudian membangun struktur pertahanan. Kastil ini kemudian jatuh ke tangan pasukan Salib sekitar abad ke-12. Pada tahun 1119, kastil Salahudin jatuh ke tangan Robert dari Saone yang diberi wewenang oleh Roger, Pangeran Antiokh. Pembangunan kastil memberi banyak keuntungan. Pada tahun 1188 Salahuddin berhasil merebut kastil tersebut dan sejak saat itu terus berada di bawah kekuasaan Islam, dari Salahuddin, Baibar, hingga Qalawun.


Salah satu bagian paling menarik dari benteng ini adalah parit sedalam 28 meter yang menembus bukit batu dibangun pada masa Bizantium (kemungkinan diselesaikan oleh Tentara Salib.) Parit sepanjang 156 M ke arah timur ini memiliki lebar antara 14-20 M dan memiliki tiang pancang tunggal untuk menyangga jembatan penyeberangan. Menjelang matahari tenggelam, tiang pancang ini terlihat sangat indah.

Jalan masuk kastil ini melewati pintu di sebelah selatan benteng. Di sisi kanan pintu masuk terdapat menara yang dahulu dipergunakan sebagai benteng pertahanan Tentara Salib, juga beberapa menara lain tidak jauh dari sana. Ada sebuah waduk dan beberapa tempat untuk melihat parit raksasa. Tembok ini memiliki ketebalan 5 M dan mengelilingi area seluas 24 meter persegi. Lebih jauh ke utara, Anda bisa menyaksikan sebuah gerbang tempat jembatan penyebrangan. Di bagian tengah terdapat benteng Bizantium, waduk-waduk, tempat minum teh Tentara Salib, dan sebuah gereja Tentara Salib yang berdampingan dengan dua kapel Bizantium.

Pada masa kekuasaan Sultan Qalawun ditambahkan sebuah mesjid istana, kamar mandi, halaman dan Iwan yang dibangun. Restorasi pun dilakukan.



0 komentar:

Posting Komentar